Visi dan Misi

Visi MTs Negeri 2 Rembang

Terwujudnya anak sholeh yang berprestasi dalam IMTAQ dan IPTEK.

Misi MTs Negeri 2 Rembang

1. Meningkat kwalitas keagamaan di Madrasah antara lain mengefektifkan shlalat berjamaah dan tadarus Al Qur’an.

2. Mewujudkan Madrasah sebagai pusat transformasi IMTAQ dan IPTEK.

3. Meningkatkan proses belajar mengajar dan bimbingan belajar agar siswa dapat berkembang secara maksimal sesuai kemampuannya.

4. Mengembangkan strategi kompetitif yang positif dilingkungan Madrasah secara demokratis.

5. Mengoptimalkan kegiatan ekstrakulikuler agar menghasilkan lulusan yang trampil.

6. Melestarikan dan mengembangkan olah raga, seni dan budaya nasional yang islami.

7. Mengembangkan pribadi yang muslim yang cinta tanah air.

Wednesday, November 27, 2019

Berlatih Budi Daya Tanaman Sayuran


Siswa Antusias Berlatih Budi Daya Tanaman Sayuran


* Peserta didik MTsN 2 Rembang tengah berpraktik menanam sayur.
Rembang -- Siswa kelas 8 MTs Negeri 2 Rembang melakukan usaha budi daya tanaman sayuran di lingkungan madrasah. Kegiatan ini dilakukan dengan memafaatkan lahan-lahan kosong di sekitar madrasah.
Didampingi guru Mapel Prakarya, Slamet Winarto, siswa MTs Negeri 2 Rembang belajar menanam beberapa jenis tanaman sayuran di antaranya bawang merah dan lombok.  Sebagai awal untuk memulai kegiatan tersebut siswa dilatih untuk melakukan pegolahan tanah sebagai lahan tanam dengan memberi pupuk. Dengan penuh semangat para siswa saat masuk sekolah membawa masing-masing satu karung yang memuat sekitar 10-20 kg pupuk kandang.
 “Pupuk yang digunakan dalam pegolahan tanah adalah dengan memanfaatkan pupuk kandang yang dibawa dari tempat tinggal siswa sendiri,” kata Slamet.
Winarto mengatakan, kegiatan tersebut sebagai salah satu program pembelajaran di luar kelas untuk megaplikasikan Kurikulum 2013 yang salah satunya berisi materi budi daya tanaman sayuran.  Menurut Winarto, kegiatan ini tidak hanya menekankan pada aspek kognitif semata tetapi juga pengembangan aspek afektif dan psikomotorik serta pendidikan karakter pada siswa. "Kita belum berfikir tentang hasil panen, namun lebih menekankan pembelajaran pada teknik pengolahan tanah, penanaman dan perawatan tanaman,"  tandasnya.
Pendidikan karakter
Sementara itu Kepala MTs negeri 2 Rembang, Srianto mengatakan, kegiatan outing class ini bahwa "Dalam outing class tersebut nilai-nilai pendidikan karakter akan nampak sekali, misalnya kerja sama, gotong royong, disiplin.  Di sinilah guru dituntut untuk mampu menerapkan model pembelajaran  yang sesuai sehingga siswa memiliki motivasi dan rasa senang dalam mengikuti pelajaran," kata Srianto.
Salah satu siswa, Lailatul Fitriyah  mengaku gembira dengan kegiatan praktik di luar kelas seperti ini. Anita mengungkapkan dengan kegiatan di luar kelas, pikiran lebih fresh.  Dia megaku baru pertama kalinya melakukan praktek bertanam sendiri, "Saya senang karena saya bisa belajar dan tahu cara bertanam," katanya. (Wient-iq/gt)

Monday, November 25, 2019

Gelar Upacara HGN



Madrasah Serentak Gelar Upacara HGN


* Upacara peringatan HGN di MTsN 2 Rembang pada Senin (25/11/2019) berlangsung khidmat.
Rembang - Dalam rangka memperingati hari Guru Nasional tahun 2019, sejumlah madrasah menggelar upacara Hari Guru Nasional (HGN). Seperti yang diadakan oleh MTs Negeri 2 Rembang dan MIN 1 Rembang pada Senin (25/11/2019). Kegiatan ini diikuti oleh seluruh guru, Karywan dan siswa.
Di MTsN 2 Rembang, semua petugas adalah guru-guru MTs Negeri 2 Rembang dengan mengenakan seragam identitas PGRI.  Hal ini memberikan kesan positif tersendiri bagi siswa dan banyak siswa yang memberikan apresiasi positif begitu melihat ketegasan, kerapihan, kekhidmatan guru yang yang menjadi petugas dan ini sekaligus juga sebagai contoh.
Bertindak sebagai inspektur upacara yaitu Sahuri yang membacakan amanat upacara dari Menteri Pendidikan.  Dalam amanat tersebut terselip pesan bahwa tugas dan tanggung jawab guru adalah menghantarkan siswa-siswinya menuju masa depan dengan membekali kecerdasan intelektual yang dilandasi nilai ketaqwaan.  Sehinga diharapkan kelak menjadi generasi penerus bangsa  yang tangguh.
Kepala  MTsN 2 Rembang, Srianto berharap, dengan HGN ini, guru akan lebih amanah dan mampu mewujudkan cita-cita bangsa. "Selamat hari, semoga guru akan lebih profesional, lebih sabar dalam mendidik siswa. Kami harap guru lebiih meningkat kesejahteraannya sehingga dalam melaksanakan lebih amanah dan  mampu mewujudkan cita-cita bangsa dalam mencerdaskan anak bangsa," ungkapnya.
Sementara di MIN 1 Rembang, sebelum kegiatan Belajar Mengajar dimulai, seluruh siswa dan guru mengadakan mushofahah (bersalaman) di halaman MIN 1 Rembang. Mushfahah ini dilakukan setelah Upacara HGN dengan petugas siswa-siswi MIN 1 Rembang.
Kepala MIN 1 Rembang, Badrudin selaku inspektur upacara berpesan kepada siswa-siswi agar mampu menghargai jasa-jasa guru, berlaku sopan dan takzim terhadap guru. Sementara kepada seluruh guru, Badrudin meminta guru untuk meningkatkan profesionalisme dalam mendidik, mampu memberikan inovasi-inovasi dalam pembelajaran yang merupakan bagian dari lima budaya kerja Kementerian Agama. -- (wient-sf-iq/gt)

Monday, November 11, 2019

MTsN 2 Rembang Gelar Ziarah Wali

 

Peringati Maulid Nabi, MTsN 2 Rembang Gelar Ziarah Wali



* Keluarga besar MTsN 2 Rembang menyelenggarakan zarkasi pada Jumat (8/11/2019) di makam Walisongo dan Jogja.
Rembang – Menunjukkan bukti cinta kepada Nabi Muhammad Saw bisa dilakukan dengan banyak hal. Di antaranya, berziarah ke makam wali yang merupakan pewaris para Nabi. MTsN 2 Rembang mengadakan ziarah ke makam Sunan Kalijaga, Demak pada Jumat (8/11/2019).
Kegiatan ini diikuti oleh seluruh guru dan karyawan MTsN 2 Rembang, serta komite madrasah. Rombongan dengan 3 bus pariwisata berangkat menuju ke Demak dilanjutkan perjalanan menuju Jogjakarta.
Kepala MTsN 2 Rembang, Srianto mengatakan, selain untuk wisata religi, segenap guru dan karyawan diajak untuk napak tilas sejarah masuknya agama Islam di nusatara, terutama di Jawa. "Dengan kegiatan ziarah makam wali ini, kami harap kecintaan kita kepada Islam dan kepada Nabi Muhammad S.A.W  akan bertambah,” kata Srianto.
Selain wisata religi, kegiatan ini juga diadakan untuk meningkatkan silaturahim antar keluarga guru dan staf MTsN 2 Rembang. Tak hanya guru, dua pengawas madrasah, yaitu Agung Suharto dan Suseno juga bergabung dalam wisata religi ini. “Kebetulan kedua pengawas ini sebelumnya aktif sebagai guru MTs Megeri 2 Rembang, sehingga kita ajak bergabung,” kata Srianto.
Akhmad Suhadak Sholikin selaku ketua Panitia menjelaskan, selain ziarah wali, destinasi  wisata ini dilanjurkan ke beberapa destinasi wisata alam lainnya yaitu pantai Indriyani, goa Pindul, Gembiraloka dan Mallioboro.
Dengan wisata bersama keluarga ini, terjadi komunikasi dan keakraban serta saling mengenal antar keluarga guru, tata usaha, karyawan dan komit. Dengan demikian jalinan silaturahmi terjalin dengan baik sebagai keluarga. “Kegiatan seperti ini benar-benar bisa lebih mengeratkan kembali hubungam antar teman sejawat dan keluarganya sehingga jalinan silaturahmi di lingkungan keluarga besar MTs Negeri 2 Rembang benar-benar terjaga,” kata Suhadak. (Wient-iq/gt)

Thursday, November 7, 2019

Gelar Simulasi UNBK


MTsN 2 Rembang Gelar Simulasi UNBK


* Peserta didik MTsN 2 Rembang tengah mengikuti simulasi UNBK di ruang laboratorium madrasah, 6-7 November 2019.
Rembang – Untuk menghadapi UNBK dan UAMBK tahun pelajaran 2019/2020, sejumlah 206 siswa kelas IX MTs Negeri 2 Rembang mengikuti Simulasi I selama dua hari ( 6-7/ 11/2019).  Simulasi ini dilaksanakan untuk melatih ketrampilan dan kemampuan siswa dalam menghadapi UNBK mendatang  sekaligus mengecek kesiapan peralatan yang akan dipergunakan dalam menghadapi UNBK mandiri. Srianto, Kepala MTs Negeri 2 Rembang yang terus memantau mulai dari persiapan pelaksanaan Simulasi I ini menjelaskan, tujuan diselenggarakannya simulasi ini untuk memastikan semua siswa yang menjadi peserta siap mengikuti UNBK dan UAMBK sehingga pada saat pelaksanaan UNBK besok siswa sudah terbiasa mengerjakan soal melalui sistem komputer ini.  
“Untuk itu kita terus mendorong seluruh komponen madrasah mulai dari guru sampai orang tua untuk terus-menerus meningkatkan pengawasan dan keteladanan dalam pembelajaran.  Orang tua dan guru harus menjadi mesin penggerak dan motivator sehingga anak-anak benar-benar memiliki kualitas dan mutu yang handal,” harap Srianto. 
Pada tahun ini, MTs Negeri 2 Rembang menyiapkan 3 ruang Laborat Komputer.  Dalam simulasi I ini, siswa terbagi dalam 3 sesi yang bertempat dalam 3 ruangan. "Masing-masing sesi pada tiap ruang berjumlah 23 siswa kecuali sesi 3 untuk ruang 3 hanya 22 siswa. Hal ini menyesuaikan jumlah siswa dengan jumlah perangkat yang dimiliki," terangnya.
 Proktor UNBK, Slamet Winarto mengatakan, mata pelajaran yang diujikan dalam simulasi ini adalah Bahasa Inggris pada hari pertama dan Bahasa Indonesia pada hari kedua.  Sementara peralatan yang tersedia yaitu 3 unit server utama, 1 unit server cadangan, sejumlah 23 unit komputer client untuk ruang 1 dan 2, 23 laptop untuk ruang 3, jaringan internet dan jenset untuk mengantisipasi kendala jika listrik mati. 
Dia menambahkan, MTsN 2 Rembang telah memprogramkan beberapa kegiatan dalam menghadapi UNBK dan UAMBK tahun pelajaran 2019/2020.   "Untuk simulasi-simulasi berikutnya sampai gladi besih yang telah dijadwalkan Dispendik kami ikuti. Selain itu juga akan dilaksanakan tryout secara online maupun offline untuk mengasah kemampuan siswa.  Sedangkan persiapan materi sejak awal bulan November kemarin sudah dilaksanakan les tambahan di luar jam sekolah," jelas Srianto. (Wient-iq/gt)

Tuesday, November 5, 2019

Home Visit pada Siswa Penderita Glaukoma

Home Visit pada Siswa Penderita Glaukoma:

Rembang -  Beberapa guru MTs Negeri 2 Rembang melakukan kunjungan rumah (Home Visit) di salah satu rumah siswa kelas 8.  Kunjungan yang dilakukan oleh wali kelas dan guru BK dimaksudkan untuk mengetahui secara langsung keadaan siswa.

Khoirun Nisa' siswi kelas 8 yang dikunjungi tersebut sudah beberapa waktu tidak masuk madrasah dikarekan sakit.  Saat ditemui di kediamannya di Desa Gambiran Kecamatan Pamotan Kabupatyen Rembang, Fachrur Rozi ayah dari anak tersebut menceritakan bahwa anaknya mengidap penyakit Glaukoma yang baru diketahui saat duduk di kelas 7.

Baca selengkjapnya di: