Visi dan Misi

Visi MTs Negeri 2 Rembang

Terwujudnya anak sholeh yang berprestasi dalam IMTAQ dan IPTEK.

Misi MTs Negeri 2 Rembang

1. Meningkat kwalitas keagamaan di Madrasah antara lain mengefektifkan shlalat berjamaah dan tadarus Al Qur’an.

2. Mewujudkan Madrasah sebagai pusat transformasi IMTAQ dan IPTEK.

3. Meningkatkan proses belajar mengajar dan bimbingan belajar agar siswa dapat berkembang secara maksimal sesuai kemampuannya.

4. Mengembangkan strategi kompetitif yang positif dilingkungan Madrasah secara demokratis.

5. Mengoptimalkan kegiatan ekstrakulikuler agar menghasilkan lulusan yang trampil.

6. Melestarikan dan mengembangkan olah raga, seni dan budaya nasional yang islami.

7. Mengembangkan pribadi yang muslim yang cinta tanah air.

Tuesday, February 5, 2019

Berita


Berganti Papan Nama, Madrasah jadi Obyek Swafoto



* Dengan desain yang menarik, papan nama MTsN 2 Rembang ini kerap menjadi obyek selfi.
Rembang -  Karena desainnya yang menarik, papan nama madrasah MTsN 2 Rembang kerap menjadi obyek untuk berswafoto bagi masyarakat. Hal ini sangat menguntungkan bagi madrasah. Masyarakat yang mengunggahnya melalui medsos, secara tidak langsung turut mempromosikan keberadaan madrasah ini.
Kepala MTsN 2 Rembang, Srianto mengatakan, pembangunan papan nama ini bertujuan agar masyarakat mudah menemukan keberadaan MTs Negeri 2 Rembang. Srianto tidak menyangka, jika papan nama yang baru saja selesai dibangun bulan lalu ini menjadi obyek swafoto masyarakat.
“Tanpa disadari, hal ini menjadi bentuk promosi atau penyebaran informasi yang sangat cepat kepada masyarakat melalui media sosial,” kata Srianto saat diwawancarai, pagi ini Selasa (04/02).
Perubahan papan nama ini berdasarkan Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 211 Tahun 2015 tentang Perubahan Nama MAN, MTsN, dan MIN di Provinsi Jawa Tengah, terjadi perubahan nama beberapa MTs Negeri di Jawa Tengah. Termasuk MTs Negeri Pamotan yang berubah menjadi MTs Negeri 2 Rembang. 
Pergantian nama madrasah tersebut sudah direalisasikan sejak tahun 2018. Perubahan ini mempengaruhi sistem operasional hingga administrasi madrasah. Sehingga terdapat beberapa perbedaan seperti pada stempel, kop surat  resmi, maupun papan nama madrasah yang memuat informasi keberadaan madrasah.
Srianto mengatakan, urutan angka dalam perubahan nama ini berdasarkan urutan tahun pendirian.  “Karena MTs Negeri Pamotan didirikan setelah MTsN Lasem, maka madrasah ini berganti nama menjadi MTs Negeri 2 Rembang.” Kata Srianto.
Perubahan nama ini telah disosialisasikan kepada masyarakat, melalui pertemuan wali murid, maupun pada saat rapat-rapat di tingkat Kecamatan maupun Kabupaten. 
Atas perubahan nama ini, pihak madrasah menindaklanjuti dengan pemugaran pagar dan papan nama baru. “Papan nama ini sebagai sebuah media informasi  dan menjadi faktor penting dalam kesuksesan menginformasikan perubahan nama dari MTs Negeri Pamotan menjadi MTs Negeri 2 Rembang kepada masyarakat” ungkap Srianto lebih lanjut. 
Sementara itu, Abdullah Zuber selaku Wakamad Kesiswaan mengatakan, papan nama ini dibuat oleh komite dengan desain menarik.  Pada sisi bagian dalam, tertulis visi madrasah. “Papan nama ini diharapkan dapat mengomunikasikan  informasi bagi klien, mitra dan masyarakat umum. Selain itu juga dapat meningkatkan kewibawaan madrasah di tengah-tengah dan menjadi sebuah lembaga pendidikan yang diminati masyarakat,” ujarnya. (Wient/gt)

Monday, February 4, 2019

Karya Seni


Kemas Pelepah Pisang Menjadi Souvenir Menarik


* Peserta didik MTsN 2 Rembang sedang memamerkan hasil karya seni kaligrafi asmaul Husna yang dibuat dari pelepah pisang.
Rembang - MTs Negeri 2 Rembang terletak tengah-tengah Kecamatan Pamotan. Daerah ini merupakan daerah yang subur dan banyak dijumpai pohon pisang. Pohon ini biasanya ditanam di pekarangan rumah maupun di kebun-kebun sebagai salah satu sumber pendapatan masyarakat. 
Tanaman pisang oleh masyarakat selama ini hanya dimanfaatkan buah dan daunnya saja untuk kebutuhan sehari-hari.  Namun bagi Faizin sebagai guru mata pelajaran Seni dan Budaya di MTs Negeri 2 Rembang, tanaman pisang dijadikan media pembelajaran dengan memanfaatkan pelepahnya sebagai bahan karya seni dua dimensi yang sangat menarik. 
Ketika diwawancara pada Senin (04/02), Faizin mengatakan, pemanfaatan pelepah pisang memang masih kurang diperhatikan dan sangat jarang dilakukan pemanfaatannya oleh masyarakat,  padahal pelepah pisang merupakan bahan alam yang dapat dijadikan menjadi karya seni yang bernilai ekonomis. 
“Salah satu karya seni dua dimensi dengan teknik kolase merupakan teknik karya seni dengan cara menempel bahan-bahan pada bidang datar.  Salah satunya adalah pelepah pisang,” kata Faizin.
Menurutnya, teknik kolase dengan pelepah pisang yang telah kering mempunyai nilai seni tinggi. Hasil kolase ini akan terlihat alami, karena warna pelepah pisang memang kecoklat-coklatan.
“Pelepah pisang ini dipilih karena disamping tahan lama setelah dikeringkan, juga mempunyai  tekstur warna alami.  Unsur gelap terang alami, dari warna coklat yang paling terang hingga paling gelap, dapat memperkuat trimatra suatu bentuk dan menciptakan suasana kontras,” terangnya.
Dengan pelepah pisang ini, siswa pun membuat berbagai macam karya seni. Antara lain adalah kaligrafi yang ditaruh di atas sebuah pigura. Dengan bimbingan Faizin, para siswa membuat desain kaligrafi kemudian memotong pelepah pisang sesuai dengan desain. “Pada tahap ketiga, dengan siswa merangkai desain kaligrafi dan menempelkannya pada kardus atau triplek,” kata Faizin.
Adapun kaligrafi yang dibuat oleh para siswa adalah asmaul Husna. Sehingga, sebanyak 99 karya kaligrafi tertempel di dinding kelas hingga musala dengan rapi.
“Hiasan kaligrafi Asmaulhusna tersebut mempunyai manfaat lain. Siswa bisa melihat dan membacanya setiap hari, sehingga akan mudah dihafalkan oleh mreka,” pungkasnya. (Wient-iq/gt)